Indonesia Kaya Sinar Matahari, Pemanfaatannya Masih Minim

Industri.umsida.ac.id – Di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional dan dorongan global menuju transisi energi bersih, Indonesia memiliki kekayaan alam yang belum dimanfaatkan secara optimal: sinar matahari. Sebagai negara tropis yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dianugerahi radiasi matahari harian rata-rata sebesar 4 kWh/m²/hari. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi energi surya terbesar di dunia.

Namun ironisnya, pemanfaatan energi matahari sebagai sumber listrik di sektor rumah tangga masih tergolong sangat rendah. Mayoritas masyarakat masih bergantung pada sumber energi berbasis fosil seperti batu bara dan minyak bumi, padahal sumber tersebut memiliki dampak buruk terhadap lingkungan serta ketersediaannya semakin terbatas.

Potensi Alam yang Terabaikan

Secara geografis, Indonesia memiliki keunggulan dalam menerima sinar matahari secara merata sepanjang tahun. Hampir seluruh wilayah, dari Sabang hingga Merauke, menikmati paparan matahari minimal enam jam per hari. Hal ini merupakan syarat ideal bagi penerapan teknologi panel surya atau photovoltaic (PV) yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.

Menurut laporan dari berbagai lembaga riset energi, jika dimanfaatkan secara maksimal, energi matahari di Indonesia mampu menggantikan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu mencapai target net zero emission di masa depan. Bahkan, pada skala rumah tangga, penggunaan panel surya dapat menurunkan biaya tagihan listrik hingga 50 persen dan meningkatkan ketahanan energi keluarga.

Namun sayangnya, data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa kontribusi energi surya terhadap bauran energi nasional masih di bawah 1 persen. Rendahnya penetrasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minimnya sosialisasi, terbatasnya akses terhadap teknologi panel surya yang terjangkau, serta rendahnya literasi energi terbarukan di kalangan masyarakat.

Manfaat yang Melimpah, Tantangan Masih Ada

Energi surya merupakan salah satu bentuk energi bersih dan terbarukan yang tidak menghasilkan emisi karbon. Pemanfaatannya tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap ekonomi masyarakat. Rumah tangga yang memanfaatkan panel surya secara mandiri akan lebih hemat biaya, tidak tergantung pada pasokan listrik dari pemerintah, dan dapat meningkatkan nilai properti rumah.

Sayangnya, masyarakat masih melihat teknologi panel surya sebagai sesuatu yang mahal dan rumit. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, harga perangkat panel surya telah mengalami penurunan signifikan berkat perkembangan teknologi dan meningkatnya produksi global.

Sebagian masyarakat juga belum mengetahui bahwa pemerintah telah memberikan berbagai insentif, seperti program net metering dan kemudahan pemasangan panel surya atap, melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021.

Peran Akademisi dan Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui Program Studi Teknik Elektro terus mendorong riset dan pengabdian masyarakat di bidang energi terbarukan, khususnya panel surya. Dosen dan mahasiswa aktif terlibat dalam proyek-proyek edukasi masyarakat, instalasi panel surya skala kecil, hingga penelitian efisiensi teknologi photovoltaic.

“Potensi energi surya di Indonesia sangat besar, tetapi belum dimanfaatkan secara merata. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk mengakselerasi transisi energi ini,” ujar Cindy Taurusta ST MT, dosen Teknik Elektro Umsida.

Ia menambahkan bahwa edukasi menjadi langkah awal yang sangat penting. Masyarakat perlu memahami bahwa investasi awal panel surya bisa memberikan penghematan jangka panjang. Selain itu, generasi muda juga diharapkan menjadi pelopor dalam adopsi teknologi ramah lingkungan.

Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan

Dengan kondisi geografis yang ideal dan potensi radiasi matahari yang tinggi, seharusnya Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengembangan energi surya. Penggunaan energi matahari bukan hanya pilihan, tetapi sebuah keniscayaan untuk menjamin keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi nasional.

Melalui dukungan kebijakan yang kuat, keterlibatan kampus seperti Umsida, serta peningkatan kesadaran publik, pemanfaatan energi surya untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia bukan lagi mimpi. Melainkan sebuah langkah konkret menuju masa depan yang lebih bersih, hemat, dan mandiri energi.

Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh

Sumber: Jurnal Solar Panel Implementation for Household Electricity in Indonesia: Environmental and Economic Implications